Pamit Haru Gubernur Rusdi Mastura dalam Apel Gabungan Pemprov Sulteng: “Terima Kasih, Bung Cudi

Jordan Yorry
17 Februari 2025 404 x BERITA DINAS

Foto bersama Pimpinan OPD Pemprov Sulteng: “Terima Kasih, Bung Cudi"


Palu, 17 Februari 2025 – Matahari pagi Enggan bersinar hangat di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, tetapi suasana yang menyelimuti ribuan pegawai yang hadir tumpah ruah terasa berbeda. Hari itu bukan sekadar apel gabungan organisasi perangkat daerah (OPD), melainkan sebuah momen penuh haru—sebuah perpisahan yang menyentuh hati.

Ribuan pegawai negeri sipil (PNS), aparatur sipil negara (ASN), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K), serta seluruh pimpinan OPD dan kepala bidang berdiri tegak dalam barisan. Mereka tahu bahwa ini adalah apel terakhir bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Bapak Rusdi Mastura—atau yang akrab disapa Bung Cudi—sebelum masa jabatannya berakhir.

Ketika Bung Cudi maju ke podium, keheningan menyelimuti lapangan. Suaranya terdengar tegas, namun mengandung kehangatan seorang pemimpin yang telah mendedikasikan waktunya untuk daerah tercinta. Ia mengingatkan seluruh aparatur untuk tetap meningkatkan disiplin dan kinerja, menjadikan pelayanan kepada masyarakat sebagai panggilan hati, bukan sekadar tugas.

Namun, ketika kalimat itu selesai diucapkan, Bung Cudi terdiam sejenak. Napasnya tertahan, matanya berkaca-kaca. Dengan suara yang sedikit bergetar, ia berkata,

"Saya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Jika selama saya memimpin ada kekhilafan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dukungan kalian semua. Sulawesi Tengah adalah rumah kita, mari kita terus membangun dengan semangat kebersamaan."

Sejenak, suasana menjadi begitu emosional. Tidak ada suara selain hembusan angin yang berdesir lembut. Beberapa pegawai menundukkan kepala, berusaha menahan tangis, sementara yang lain membiarkan air mata mengalir tanpa malu.

Bung Cudi adalah pemimpin yang tak hanya memimpin dengan kebijakan, tetapi juga dengan hati. Ia telah menghadapi banyak tantangan, melewati berbagai badai, tetapi tak pernah menyerah demi kemajuan daerahnya.

Saat apel berakhir, sesi foto bersama menjadi momen yang terasa begitu berat. Para pejabat dan staf satu per satu maju, menyalami Bung Cudi, mengucapkan terima kasih dengan suara bergetar. Beberapa bahkan memeluknya erat, seolah ingin memperpanjang perpisahan ini walau hanya beberapa detik lebih lama.

Bung Cudi tersenyum, meskipun matanya juga menyiratkan kesedihan yang dalam. Ia menatap mereka satu per satu, seperti ingin mengingat wajah-wajah yang telah menemaninya selama ini.

Di ujung pertemuan, suara lantang seorang pegawai terdengar di antara isak tangis, "Terima kasih, Gubernurku! Terima kasih, Bung Cudi!"

Serentak, tepuk tangan membahana di seluruh lapangan, mengiringi langkah seorang pemimpin yang telah mencurahkan segalanya untuk daerahnya.


Selamat jalan dalam tugas berikutnya, Bung Cudi. Jejak kepemimpinanmu akan selalu hidup dalam hati kami.

DISDIK PROV SULTENG 

HUMAS UPTD BLPT.

dinaspendidikan

Berita Terpopuler